Kamis, 23 Februari 2017

MENUNTUT ILMU HINGGA MERAIH DUA GELAR DOKTOR

Dr.H.LUKMAN ABUNAWAS,SH.M.Si
Pada masa2 SMA disekitar tahun 1973, atas perintah LA HALIL Guru Silat Karate kon'dau-nya, suatu hari LA pernah berdiri diatas dua bilah ta'awu (parang khas Tolaki) selama berjam-jam dibawah terik matahari di pinggir kali Andaroa. Waktu itu, oleh gurunya, LA diberi kesempatan untuk mempelajari ilmu kebal (kabala). Usai merampungkan tahap berdiri diatas Ta'awu, LA lalu diperintahkan untuk terjun dan berendam di air sungai Andaroa selama berjam-jam. Dua tahapan itu dilalui LA dengan gigih, hingga akhirnya ia berhasil menyelesaikan sesi latihan itu dengan baik tanpa halangan sedikitpun......
Kembali ke masa SMA nya, LA juga dikisahkan pernah beberapa kali tidak masuk sekolah selama beberapa hari. Kadang tanpa diketahui seisi rumah, LA ternyata sering menyebrang ke pulau Wawonii dengan menaiki kapal kayu untuk menjumpai Pamannya Arifuddin Djohansyah (cama Wawonii waktu itu). Ternyata LA ke Wawonii untuk mempelajari ilmu Kanuragan pada seorang guru di Lampeapi.....
Keputusan LA untuk merantau ke Makassar tahun 1976 setelah tamat SMAN 1 Kendari, sesungguhnya didorong oleh obsesi tunggal untuk melanjutkan pendidikan. Ia masuk ke STIALAN Makassar setelah sebelumnya gagal lanjut ke APDN karena alasan ekonomi. Di APDN, LA hanya sempat kuliah selama sebulan, untuk kemudian berhenti karena terpaksa mengikuti kegiatan di SPPH (Sekolah Pembantu Penilik Higienis) sebagai syarat untuk menjadi CPNSD di Pemprov. Sulsel. LA masuk ke STIALAN setelah berstatus sebagai PNS dan ditempatkan di Pemda Maros. Di STIALAN, LA kuliah dalam kondisi keuangan yang pas-pasan karena disaat yang sama, dengan modal gaji PNS biasa golongan II/a, ia harus pula menghidupi anak istrinya di rumah kontrakan mereka di Maros. Namun, dengan bermodalkan kegigihan, ia akhirnya dapat menyelesaikan pendidikannya di STIALAN dengan gelar BA (Bachelor of Art).
Kembali ke Kendari pada tahun 1983 dengan hanya meraih gelar BA, tentu saja tak membuatnya puas. Di tahun 1983 itu, ia langsung melanjutkan kuliah di Universitas Haluoleo pada jurusan Administrasi Negara untuk meraih gelar S-1. Dan hanya 3 tahun kuliah di Unhalu, LA berhasil meraih gelar Doktorandus (Drs), pada tahun 1986. Tetap tak puas dengan gelas Drs, pada tahun yang sama LA kembali mengikuti kuliah S-1 di Unsultra dengan mengambil program studi Ilmu Hukum dan selesai pada tahun 1992 dengan gelar Sarjana Hukum (SH). Sehingga, di tahun 1992 itu, LA telah bernama lengkap Drs. H. Lukman Abunawas, SH.
Setelah menjabat sebagai Kadis P dan K kabupaten Kendari tahun 1999, LA melanjutkan pendidikannya ke jenjang S-2 pada program kelas jauh Unhas di Kendari dengan mengambil jurusan Manajemen Perkotaan. Kuliah S-2 ini diselesaikan LA pada tahun 2002 dengan gelar M.Si, sehingga nama lengkap LA yaitu Drs. H. Lukman Abunawas, SH., M.Si.
Hanya beberapa bulan setelah dilantik sebagai Bupati Kendari, seolah selalu diliputi rasa haus akan ilmu di tengah kesibukannya sebagai Bupati, LA tetap berusaha meningkatkan kapasitas pengetahuannya dengan mengikuti pendidikan S-3 di Universitas Satyagama-Jakarta pada jurusan Manajemen Pemerintahan. Kuliah selama 3 tahun, LA ahirnya berhasil meraih gelar Doktor (DR) yang akhirnya bernama lengkap DR.H.Lukman Abunawas,SH.M.Si.
Sekitar tiga tahun menjabat Bupati untuk periode ke dua tahun 2011, suatu hari LA bertemu dengan rekan lamanya Muhammad Yusuf, SH.MH pengacara lokal yg cukup kondang yang mempertemukan LA dengan Dekan Fakultas Hukum Unsultra Amir Faisal, SH.MH. setelah berbincang cukup lama LA diajak mengikuti pendidikan S-3 di Universitas Hasanuddin Makassar untuk meraih gelar Doktor di bidang Ilmu Hukum. Meski sebelumnya telah memiliki gelar Doktor di bidang Manajemen Pemerintahan, seolah terus merasa tak cukup dengan ilmu yang sudah dimilikinya, LA mengiyakan ajakan rekannya untuk mengikuti pendidikan s-3.
Terus belajar dan bolak balik ke kampus Unhas di Makassar ditengah kesibukannya merampungkan tugas sebagai Bupati Konawe dan selanjutnya pindah tugas ke lingkup Pemprov Sultra sebagai KA. Badan Diklat lalu Sekda PROV, LA ternyata mampu melewati semua kesibukan itu dengan baik. Tiga tahun kemudian, ia akhirnya meraih predikat Doktor UNTUK KEDUA KALINYA. Sayang sekali, mencatut dua predikat Doktor pada nama seseorang, tak dikenal dalam tradisi pendidikan kita. Namun, yang penting bagi LA dalam hal ini bukanlah soal 'embel- embel' predikat akademik dinamanya, meluangkan soal keluasan Spektrum pengetahuannya di bidang HUKUM dan PEMERINTAHAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar